Kamis, 07 Juli 2011

Tak Mau Menteri Jadi Beban Presiden Demokrat


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengevaluasi kabinet dua bulan mendatang. Ia pun meminta para menteri untuk mengoptimalkan kinerjanya.
Sementara itu, Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, mengungkapkan bahwa separuh dari kementerian yang ada belum menjalankan Instruksi Presiden.

“Beberapa menteri kurang rajin, kurang dari 50 persen,” kata Kuntoro. Penilaian terbaru UKP4 itu, menurut Demokrat, patut menjadi pemikiran bagi Presiden untuk melakukan langkah-langkah terbaik guna mendorong perbaikan kinerja kabinet.

“Itu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Presiden, untuk mendorong mereka agar dapat bekerja lebih baik,” ujar Wasekjen Demokrat Saan Mustofa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat 8 Juli 2011.

Saan menyatakan, UKP4 memang melakukan evaluasi kabinet secara berkala. Dengan demikian, kata anggota Komisi III DPR itu, Presiden telah beberapa kali memberi kesempatan kepada menteri-menteri untuk meningkatkan kinerja mereka.

Oleh karena itu, Saan berpendapat, jika evaluasi UKP4 kali ini menunjukkan tidak ada peningkatan kinerja dari menteri-menteri tersebut, maka sebaiknya Presiden mulai mempertimbangkan untuk melepas menteri terkait agar tak lagi menjadi beban bagi pemerintahannya.

“Sudah diberi kesempatan terus untuk dapat maksimal, tapi sekarang belum bisa maksimal juga. Jadi saya rasa, dipertimbangkan menteri itu agar tidak menjadi beban Presiden,” ujar Saan.
Ia menambahkan, apabila menteri berkinerja tak memuaskan terus dipertahankan, maka hal itu akan kontradiktif dengan semangat tinggi Presiden untuk bekerja dan mengabdi lebih baik bagi rakyat.

“Artinya, menteri itu tak bisa mengikuti semangat Presiden,” tutur Saan. Namun Saan menekankan, soal perombakan kabinet adalah kewenangan Presiden.

Ia pun membantah bila disebutkan, kinerja kabinet yang tak memuaskan adalah karena kelemahan Presiden sendiri dalam berkoordinasi dengan menterinya. “Tidak begitu. Itu bukan salah komandan. Presiden sebagai komandan kabinet, sudah kerja keras untuk rakyat,” kata Saan. (eh)